We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Empat bayi Kembar Kesayangan Ayah Misterius

Bab 7
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Samantha membuka pintu kamar dan melangkah masuk kedalam. Samantha tidak suka

pada sepasang anak kembar itu, tapi demi menyenangkan mereka, dia terpaksa harus

tersenyum : “Olivia, Oliver, ibu datang menjenguk kalian.” Oliver dan Olivia yang sedang

duduk di karpet seketika bergidik saat mendengar kata ibu keluar dari mulut Samantha.

Meskipun ayahnya mengatakan kepada mereka kalau wanita ini adalah ibu yang

melahirkan mereka, tapi mereka tidak suka padanya, sangat tidak suka. Mata hitam Oliver

berputar beberapa kali dan raut wajah jahil terlihat di wajahnya. “Bisakah kamu kemari

sebentar?” Samantha tidak tahu apa yang sedang Oliver rencanakan, tapi dia tetap

berjalan menghampirinya. “Saya memiliki sesuatu yang sangat berharga untuk saya, saya

ingin memperlihatkannya kepadamu.” Jarang-jarang Oliver tidak menunjukkan sisi

gelapnya dan memperlihatkan senyuman polos di wajah tembemnya. Samantha yang

melihat Oliver mulai menurunkan kewaspadaan terhadap dirinya, hendak menggunakan

kesempatan ini untuk mendekatkan diri dengannya, jadi dia berpura-pura lembut dan

berkata : “Baik, apa yang ingin kamu perlihatkan kepadaku?” Oliver mengeluarkan tangan

kecil yang tersembunyi di balik punggungnya, dan seekor ular kecil berwarna putih salju

Follow current on NovelEnglish.net

terlihat melingkar di tangannya, dan tidak berhenti menjulurkan lidahnya. “Ini hewan

peliharaanku, Snowy.” Ular putih itu seolah tahu Oliver sedang memperkenalkan dirinya,

dan sepasang mata kuningnya menatap Samantha dan lidahnya menjulur dengan

bersemangat. Dan saat Samantha melihat ular putih yang ada didepannya, dia terkejut

setengah mati dan bergegas melangkah mundur. “Singkirkan! Cepat singkirkan! Jangan

kemari!” Oliver mengelus kepala ular itu dan sengaja melangkah mendekat pada

Samantha. “Saya dan Olivia sangat menyukai Snowy, kalau kamu takut sebaiknya kamu

tidak usah berlama-lama disini.” Olivia yang tidak bisa berbicara juga menganggukkan

kepalanya sebagai isyarat kalau dia setuju dengan ucapan kakaknya. Samantha menatap

sepasang anak kembar yang sengaja memprovokasinya, dia menggertakkan giginya dan

hatinya dipenuhi dengan kebencian, dia sangat ingin menampari mereka namun setelah

memikirkan konsekuensi yang akan terjadi, dia menahan diri.” “Bagaimanapun saya

adalah ibu kalian! Kalian keterlaluan sekali!” Setelah mengucapkan kalimat itu, Samantha

keluar dari kamar Oliver dan Olivia dengan marah. Tangan kecil Oliver bermain dengan

Snowy, menunjukkan ketidakpuasannya : “Wanita itu sangat tidak berguna kan? Bahkan

Snowy saja bisa membuatnya sekaget itu, sebenarnya apa yang dipikirkan ayah sampai-

sampai bisa tertarik padanya?” Olivia menganggukkan kepalanya, dan dia kembali

teringat pada bibi yang dia temui di bandara.” Dia sangat ingin mengganti ibunya, bibi

yang ditemui di bandara itu barulah sosok ibu dalam hatinya! …… Pukul sebelas malam.

Sesampainya Asta dirumah, Michael melaporkan kepadanya kalau Samantha datang

untuk menjenguk Oliver dan Olivia. “Kali ini berapa lama Samantha bertahan disini?”

“Lebih lama dibandingkan beberapa kali sebelumnya, kali ini dia bertahan selama 15

menit.” “Baik, kamu turun saja.” Asta membuka kancing kemejanya dan kemejanya

sedikit terbuka, memperlihatkan tulang rahangnya dan tulang selangkanya yang indah.

Enam tahun lalu, dia dibius oleh seseorang dan obat itu membuat nafsunya bergejolak,

dan dia menjadikan Samantha sebagai pemuas nafsunya, tapi dia tidak menyangka akan

mendapatkan Oliver dan Olivia. Malam itu, enam tahun lalu, jelas-jelas dia sangat terpikat

oleh tubuh seksi dan mempesona itu, meskipun dia terus merintih seperti seekor hewan

kecil dibawah tubuhnya, tapi dia mengabaikannya dan terus memperkosanya dengan

kejam. Namun lima tahun ini, dia berhadapan dengan wajah yang sama, orang yang sama

tapi dia tidak lagi merasakan perasaan bergejolak dalam dirinya. Dia hanya menganggap

Samantha sebagai ibu dari kedua anaknya saja saat ini. Saat ini Asta tidak memperdulikan

Follow current on NovelEnglish.net

Samantha, dia lebih peduli tentang Samara yang mengabaikannya pagi tadi, lalu

menelpon Wilson. “Wilson, bagaimana kabar Samara disana?” “Sampai saat ini dia belum

pulang kerja, kabarnya kasus yang dia tangani saat ini adalah korban mutilasi, beban

kerjanya sangat berat.” Wilson melaporkan keadaan dengan jujur. Asta melirik jam

dindingnya dan berkata dengan tatapannya yang dalam : “Kirimkan makan malam

untuknya atas namaku.” Wilson yang mendengarnya tercengang dan tidak bisa menahan

dirinya untuk tidak membuka mulut : “Tuan, wanita ini sangat tidak tahu diri, apa Anda

masih…..” Asta menyela dengan sinis : “Kamu sedang mengajariku?” Wilson : “Tidak

berani, Tuan, maaf, saya salah.” Setelah panggilan berakhir, Wilson segera memesan

makan malam untuk diantarkan kepada Samara. Asta bangkit berdiri dan menatap

halaman belakangnya yang dipenuhi dengan mawar putih dari jendela besarnya. Dia tidak

peduli sesulit apa sosok Samara, dan berapa banyak uang yang harus dihabiskannya, dia

hanya peduli apakah dia bisa meminta bantuannya untuk menyembuhkan afasia yang

diidap Olivia. Bagi Asta, dia tidak ingin putrinya sendiri tidak bisa berbicara seumur

hidupnya, bahkan tidak bisa memanggilnya Ayah.