We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Empat bayi Kembar Kesayangan Ayah Misterius

Bab 35
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 35 

Mata tajam Asta menjadi kelam, urat urat hijau timbul di lengannya yang berada di bawah

balutan baju. 

“Sepertinya, posisi dirinya sangat penting di matamu.” 

“Itu sudah pasti karena saya sudah memanggilnya sayangku.” Samara mendesah. 

Javier dan Xavier mutlak adalah dua anak terpenting di dalam hidupnya, demi mereka, dia

rela mengorbankan dirinya sendiri. 

Di mata Asta terbersit cahaya yang dingin dan tajam: “Kalau begitu lain kali kita harus

bertemu, saya ingin tahu pria seperti apa yang telah membuat Nona Samara begitu tergila

gila? 

Samara merasakan aura tidak senang dari pria di hadapannya, tapi dia tidak tahu apa

alasannya? 

Wajahnya masih mengenakan topeng wajah yang sangat jelek, kalau Asta sampai

mengetahui semua ini maka mampuslah dia! 

– 

Setelati Samara sampai di rumah, hal pertama yang dilakukan adalah melepaskan topeng

wajah yang dikenakannya. 

Follow current on NovelEnglish.net

Setelah mengenakan topeng yang memberikan penyamaran sempurna selama sehari

semalam, dia mulai merasa pengap karena topeng itu bukan kulit aslinya. Dia memakai

sehelai masker pelembab di wajahnya, lalu duduk diatas sofa dengan nyaman sambil

menikmati perawatan 

kulit. 

Javier menyediakan coca cola dingin untuk Samara, lalu duduk diatas sofa dan menatap

dengan matanya yang besar seperti buah anggur. 

“Ibu, apakah kamu bisa memberitahuku……bagaimana rupa ayah tiri kami?” 

Samara yang masih mengenakan masker di wajahnya tidak leluasa untuk berbicara,

bicaranya juga terbata-bata: “Apayal…liri?” 

“Tadi malami, saya mendengar suara ayah tiri di telepon, kamu jangan menganggapku

sebagai anak 3 tahun yang mudah dibohongi.” Javier yang berumur 5 tahun menopang

wajahnya yang bulat dengan sebelah tangannya, dan bertanya seolah tahu segalanya :

“Saya dan kakak selalu mendukungmu untuk berpacaran, tapi…. Saya mempunyai

permintaan kecil….syarat ayah tiri kami tidak boleh lebih buruk dari Asta!” 

Samara sama sekali tidak menyangka, dia tersedak air liur sampai terbatuk-batuk,

maskernya sampai terlepas karena batuk. 

“Apa hubungannya dengan Asta?” 

“Kalau kandidat ayah tiri kami lebih buruk dari Asta, maka sebaiknya kamu memilih Asta

saja.” Javier menjawab dengan santai: “Walaupun Ibu belum mengenalnya, tapi dengan

tampang Ibu yang asli dan bantuan saya dan kakak, saya tidak percaya dia tidak akan

bertekuk lutut.” 

Samara yang mendengarnya sampai berkeringat dingin. 

Apa dia perlu berterus terang kepada anaknya, kalau sebenarnya dia kenal dengan Asta?

Lagipula semalam, dia juga tidak menginap di tempat lain, melainkan menginap di

kediaman Costan? 

Namun saat melihat wajah bulat anaknya yang merah merona karena bersemangat,

Samara akhirnya memutuskan untuk tidak memberitahu Javier terlebih dulu. 

Karena kebetulan hari ini tidak perlu masuk kerja, Samara membawa Javier ke pusat

perbelanjaan yang khusus menjual barang barang impor. 

Samara boleh mengambil apa saja yang ingin dia makan, dia juga menyuruh Samara untuk

memikirkan makanan apa yang dia inginkan dan akan memasakkannya untuk Samara

setelah dirumah nanti. 

Samara ingin makan sup Tom Yum, jadi mereka membeli kaldu untuk sup Tom Yum, mereka

Follow current on NovelEnglish.net

ke bagian yang menjual bumbu penyedap. 

Seorang pegawai yang gemuk sedang merapikan rak barang, Samara tidak ingin

mengganggunya, lalu menarik mundur kereta belanjanya dengan tergesa gesa, namun saat

melangkah dia tidak sengaja menginjak ujung sepatu putih seorang wanita. 

“Ahhh——” teriakan wanita itu terdengar dengan nyaring: “Kamu tidak punya mata ya!” 

Samara memang salah karena merubah arahnya dengan tiba-tiba, jadi dia tidak melihat

jelas wajah orang itu dan langsung meminta maaf : “Maaf…. maaf, saya tidak sengaja,

apakah Anda terluka?” 

Samana sudah minta maal, tetapi amarali wanita itu belum reda, malah berbicara dengan

lebih kasar lagi. 

“Sudah jelek, apakah matamu juga buta? Apanya yang tidak sengaja, saya rasa kamu

memang 

“Apa gunanya minta maa? Apakali kamu tahu berapa harga sepatu Saya? Menjual dirimu

juga tidak sanggup membayarnya.” 

Samara merasa suara wanita ini terdengar akrab, dia mendongakkan kepalanya dan

melihat wajah wanita ini, dan mengerucutkan mulutnya tanpa sadar. 

Apa yang dinamakan musuh bebuyutan? 

Ini adalah contohnya!